1. ADEGAN KERAJAAN MANDARAKA
Prabu Salya dihadap oleh putranya Raden Rukmarata dan patih Tuhayata serta para punggawa. Prabu Salya mengemukakan niatnya yang akan menyelenggarakan pesta besar memeriahkan perkawinan putri keduanya, Dewi Surtikanti dengan Prabu Duryudana, raja muda Negara Astina. Pembicaraan belum selesai datang tamu menantunya sendiri, Prabu Baladewa, dari Mandura, yang datang bersama Prabu Puntadewa dari Amarta yang disertai Bima, Nakula dan Sadewa. Mereka baru berkabar tentang keselamatan ketika kemudian datang menghadap patih Sangkuni sebagai utusan resmi Negara Astina, yang menanyakan waktu yang pasti kapan perkawinan antara Dewi Surtikanti dengan Prabu Duryudana dilaksanakan, karena rombongan keluarga Kurawa kini dalam persiapan menuju Mandaraka. Prabu Salya menjawab, pernikahan dapat dilaksanakan kapan saja, asalkan keluarga Kurawa telah memenuhi persyaratan yang diminta Dewi Surtikanti, yaitu patah (pengiring pengantin) berupa satria tampan yang berkulit mulus tanpa cacat. Setelah mendapat penjelasan Prabu Salya,patih Sangkuni segera pamit kembali ke Astina.
2. ADEGAN KEPUTRIAN MANDARAKA
Dewi Setyawati didampingi putrinya, Dewi Banowati menyambut kedatangan Prabu Salya. Dewi Setyawati menanyakan tentang waktu pernikahan Dewi Surtikanti dengan Prabu Duryudana. Prabu Salya menjelaskan, bahwa perkawinan baru bisa dilaksanakan setelah keluarga Astina memenuhi persyaratan yang diminta Dewi Surtikanti, yaitu patah pengantin berupa satria tampan yang berkulit mulus tanpa cacat. Prabu Salya kemudian mengajak Dewi Setyawati masuk ke sanggar pamujaan untuk memohon anugrah dewata agar perkawinan Dewi Surtikanti dengan Duryudana dapat terlaksana dengan baik.
3. ADEGAN LIMBUK dan CANGIK
(bisa ada, bisa tidak)
4. ADEGAN HALAMAN KRATON KERAJAAN MANDURA
Raden Burisrawa dihadap Raden Rukmarata dan patih Tuhayata. Mereka membicarakan tentang persiapan dan pengaturan pesanggrahan untuk para tamu yang akan menghadiri pesta perkawinan Surtikanti dengan Duryudana. Di tempat lain, patih Sangkuni memanggil Kartamarma, Durmagati , Citrayuda dan beberapa anak Kurawa lainnya, membicarakan tentang persyaratan yang diminta oleh Dewi Surtikanti. Setelah itu mereka kembali ke Astina.
5. ADEGAN DI KERAJAAN PETRAPRALAYA
Prabu Radeya dihadap putranya Raden Suryadirada, Dewi Suryawati dan patih Drumajaya. Prabu Radeya mencemaskan kepergian putra angkatnya Raden Suryaputra yang pergi tanpa pamit hanya karena diminta untuk menikah. Prabu Radeya kemudian menyuruh patih Drumajaya mencari Suryaputra dan mengajaknya kembali ke Petrapralaya.
6. ADEGAN DI KERAJAAN AWANGGA
Raja raksasa Prabu Kalakarna dihadap oleh emban Kidanganti dan punggawa Ditya Kalukurendra. Prabu Kalakarna mengemukakan keinginannya untuk dapat memperistri Dewi Surtikanti, putri dari Mandaraka. Prabu Kalakarna kemudian memerintahkan ditya Kalakurendra untuk menyampaikan surat lamaran ke negara Mandaraka.
7. ADEGAN DI PERBATASAN KERAJAAN MANDARAKA
Rombongan prajurit raksasa dari Awangga dibawah pimpinan Ditya Kalamangrang, Kalagutaka dan Kalakurendra bertemu dengan prajurit Mandaraka pimpinan Raden Rukmarata dan patih Tuhayata. Terjadi perselisihan pendapat yang berlanjut dengan peperangan. Ketika merasa terdesak, Ditya Kalamangrang menyuruh prajurit Awangga mengambil sikap mundur untuk mencari jalan lain.
8. GORO – GORO (Guyonan Punokawan)
Guyonan Gareng, Petruk dan Bagong. Sendagurau mereka terhenti dengan kedatangan Semar yang mengajak mereka untuk segera menyertai Raden Arjuna yang akan menghadap Bagawan Abiyasa
9. ADEGAN PERTAPAAN WUKIR RETAWU
Bagawan Ahiyasa menerima kedatangan cucunya, Raden Arjuna, Ikut pula menghatdap Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Setelah memberi nasehat seperlunya, Begawan Abi yasa meminta Arjuna untuk segera kembali ke Amarta karena ada hal penting yang harus dikerjakan.
- 10. ADEGAN DI DALAM HUTAN
Perjalannn Arjuna yang disertai punaka wan dihadang bala raksasa dari Petrapralaya. Terjadi peperangan. Banyak raksasa Petrapra laya yang mati oleh panah Arjuna, sedang kan yang lain lari menyelamatkan diri.
11. ADEGAN DI KERAJAAN ASTINA
Prabu Duryudana dihadap oleh Dursasa na, Durgempo, Citraksa dan Citraksi. Inti pembicaraan tentang persiapan keberang katan rombongan keluarga Kurawa ke Negara Mandaraka. Tak berapa lama datang meng hadap patih Sangkuni disertai Kartamarma dan Durmagatai. Patih Sangkuni melaporkan hasil pertemuannya dengan Prabu Salya. Prahu Salya baru bisa menentukan waktu pernikah an Prabu Duryudana dengan Dewi Surtikanti setelah keluarga Astina berhasil menyediakan patah (pengiring pengantin) berupa satria tampan, berkulit mulus tanpa cacat. Setelah berpikir agak lama, Prabu Duryudana meme rintahkan patih Sangkuni pergi ke Amarta untuk meminta bantuan Arjuna sebagai pengiring pengantin.
12. ADEGAN DI NEGARA AMARTA
Dewi Kunti dihadap oleh Arjuna. Dewi Kunti mengatakan hahwa keluarga Pandawa yang lain yaitu Puntadewa, Bima, Nakula dan Sadewa telah berangkat ke Mandaraka untuk menghadiri pesta pernikahan Duryudana dengan Dewi Surtikanti. Arjuna diminta menyusul. Sebelum Arjuna pergi datang patih Sangkuni yang mengatakan sebagai utusan resmi Prabu Duryudana, meminta bantuyan dan kesediaan Arjuna untuk menjadi patah pengantin. Atas persetujuan Dewi Kunti, Arjuna menerima permintaan Prabu Duryudana dan kemudian bersama-sama patih Sankuni menuju ke Astina.
13. ADEGAN DI KERAJAAN MANDARAKA
Prabu Salya didampingi Prabu Baladewa, Puntadewa, Bima, Nakula dan Sadewa, me nerima kedatangan Prabu Duryudana, patih Sangkuni dan keluarga Kurawa lainnya yang disertai dengan Arjuna. Prabu Salya baru akan menentukan waktu pernikahan Duryudana dengan Surtikanti, ketika datang seorang em ban yang melaporkan bahwa di kamar kepu trian Dewi Surtikanti kemasukan seorang pencuri, seorang satria yang sengaja memadu kasih dengan Dewi Surtikanti. Prabu Salya kemu dian meminta Arjuna untuk pergi ke keputrian dan menangkap si pencuri. Arjuna pergi de ngan disertai Bima dan Prabu Baladewa.
14. ADEGAN DI KEPUTRIAN MANDARAKA
Dewi Surtikanti yang sedang memadu ka sih dengan Suryaputra kedatangan Arjuna. Terjadi pertentangan yang berlanjut dengan peperangan. Tak berapa lama datang Surya mirada dan Drumajaya, tapi niatnya memban tu Suryaputra gagal karena langsung dihadapi oleh Bima dan Prabu Baladewa. Perang seru kembali terjadi antara Suryaputra melawan Arjuna. Suatu ketika Suryaputra yang lengah berhasil ditusuk pelipisnya oleh keris Arjuna. Suryaputra berniat membalasnya, namun se belum keinginannya tercapai, datang Batara Narada melerai peperangan tersehut. Batara Narada kemudian menjelaskan kalau antara Suryaputra dengan Arjuna sebenarnya masih bersaudara satu ibu, karena Suryaputra adalah putra Dewi Kunti dengan Batara Surya yang ketika masih bayi dibuang ke sungai Gangga dan diambil anak angkat oleh Prabu Aradewa dari Petrapralaya. Akibat Luka dipelipis Surya putra agak parah, maka Batara Narada kemu dian memberikan penutup kepala, semacam topeng, dan sejak itu Suryapurra berjalan agak ndangak. Sebelum kembali ke kahyangan Ba tara Narada berpesan kepada Arjuna agar ke luarga Pandawa membantu Suryaputra dalam upaya memperistri Dewi Surtikanti. Baru saja Batara Narada pergi, datang seorang emban melapor kepada Prabu Salya kalau Dewi Surtikanti diculik oleh seorang raseksi dan dibawa terbang ke angkasa. Prabu Salya ke mudian meminta Arjuna untuk menemukan Dewi Surtikanti. Arjuna sanggup tetapi de ngan syarat, setelah ditemukan Dewi Surtikanti harus dinikahkan dengan Suryaputra, Prabu Salya menerima syarat tersebut. Arjuna disertai Suryaputra, Bima dan Prabu Baladewa segera berangkat ke Negara Awangga.
15. ADEGAN DI NEGARA AWANGGA
Prabu Aradea menerima kedatangan ra seksi Kidanganti yang membawa Dewi Surti kanti. Sambil tertawa kegirangan Prabu Aradea membondong Dewi Surtikanti masuk ke kamar keputrian, Namun di tempat itu tclah menunggu Arjuna dan Suryaputra. Perang se ru terjadi antara Suryaputra melawan Prabu Aradea, sementara Arjuna menyelamat kan Dewi Surtikanti dan menyuruh nya bersembunyi di dalam cincin pu saka. Akhir peperangan, Prabu Aradea tewas dalam peperangan me lawan Suryaputra, sedangkan Kidanganti mati dalam peperangan melawan Bima.
16. ADEGAN DI KERA]AAN MANDARAKA.
Prabu Salya didampingi putra Rukma rata dihadap oleh Prabu Baladewa, Puntadewa, Bima, Arjuna., Nakula, Sadewa dan Suryaputra. Prabu Salya sangat berterima ka sih kepada keluarga Pandawa, khususnya Ar juna yang telah menemukan kembali Dewi Surtikanti. Menepati janjinya, Prabu Salya, akan menikahkan Dewi Surtikanti dengan Suryaputra yang kini telah menjadi raja Awangga menggantikan Prabu Aradea. Pem bicaraan terhenti dengan kedatangan Prabu Duryudana disertai patih Sangkuni dan para Kurawa. Prabu Duryudana menanyakan ka pan pernikahannya dengan Dewi Surti kanti dilaksanakan. Prabu Salya men jawab, bahwa sesuai janjinya kepada Ar juna yang telah menemukan kembali Dewi Surtikanti, maka Dewi Surtikanti akan dijo dohkan dengan Suryaputra. Prabu Duryudana yang marah dengan keputusan itu segera mem beri isyarat kepada patih Sangkuni dan anak-anak Kurawa untuk merebut paksa Dewi Surtikanti. Peperangan terjadi antara anak-anak Kurawa melawan keluarga Pandawa dan Mandaraka. Anak-anak Kurawa kalah dan kembali ke negaranya dengan perasaan dongkol dan kecewa.
17. ADEGAN DI KERA]AAN MANDARAKA
Prabu Salya dihadap oleh Prabu Baladewa, Suryaputra dan keluarga Pandawa. Prabu Salya mengemukakan rasa syukurnya karena berbagai kemelut yang menimpa kerajaan Mandaraka telah teratasi dengan baik berkat bantuan keluarga Pandawa. Mereka kemudian berdoa bersama demi kesejahteraan bersama, dilanjutkan dengan makan berasama.